Sejarah Derby Della Capitale (SS Lazio vs AS Roma)

Derby Della Capitale merupakan derby terpanas dan terbesar yang ada di Italia bahkan Eropa,di bandingkan dengan derby lainnya seperti Derby Della Madoninna (AC Milan dan Inter Milan) dan Derby Della Mole (Juventus dan Torino), derby ini juga disebut dengan Derby Capitolino dan Derby del Cupulone.Sebutan tersebut disematkan untuk duel laga kedua klub sepak bola sekota asal Roma antara AS Roma dan SS Lazio.

AS Roma vs SS Lazio

Awal terjadinya Derby tidak terlepas dari sejarah terbentuknya klub AS Roma,dimana klub tersebut terbentuk dari gabungan tiga klub yang ada di kota Roma,yaitu Roman,Alba-Audace dan Fortitudo yang pada saat itu di prakarsai oleh Italo Foschi dikarenakan ketika itu sang diktator fasis Benito Mussolini ingin membuat sebuah klub yang tangguh di Italia selatan untuk dapat menandingi dominasi klub-klub dari Italia utara.

Namun dari penggabungan tersebut hanya Lazio yang menjadi satu-satunya klub di kota Roma yang menolak untuk bergabung dengan AS Roma,hal tersebut lantaran pengaruh dari Giorgio Vaccaro.Sejak saat itulah muncul persaingan sengit diantara kedua klub dari kota Roma tersebut sampai saat ini sehingga lahirlah sebutan Derby Della Capitale.

Pertandingan pertama dalam Derby Della Capitale terjadi pada tanggal 8 Desember 1929 yang di selenggarakan di Stadion Campo Rondinella.Dalam pertandingan tersebut AS Roma menjadi klub pertama yang meraih kemenangan dalam gelaran Derby tersebut,melalui kemenangan dramatis 1-0 atas SS Lazio,gol tunggal kemenangan Roma di cetak oleh Rudolfo Volk.

Sejarah Derby Della Capitale

Pada awalnya SS Lazio melakoni pertandingan kandangnya di Stadion Campo Rondinella sedangkan AS Roma di Motovelodromo Appio,namun setelah Stadion baru di kawasan Testaccio selesai dibangun,kedua klub bersama-sama pindah ke Stadion tersebut.Stadion yang bernama Olimpico selalu menjadi saksi perseteruan kedua klub hingga saat ini.

Hingga kini dalam Derby Della Capitalle pendukung kedua klub menempati tribun yang berbeda di Stadion Olimpico.Para pendukung Lazio(Laziale) menempati tribun disebelah utara atau lebih dikenal dengan sebutan Curva Nord,sedangkan pendukung Roma(Romanisti)menempati tribun sebelah selatan atau lebih dikenal dengan sebutan Curva Sud.

Sampai saat ini sang pangeran Roma, Francesco Totti masih tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak dan juga sebagai pencetak gol terbanyak dalam laga derby tersebut.Sedangkan pemain Lazio dengan penampilan terbanyak di pegang oleh Giuseppe Wilson dengan 23 penampilan,sedangakan pencetak gol terbanyak Lazio adalah Silvio Piola dengan torehan 7 golnya.

Francesco Totti

Baca juga ; Sejarah Liga Italia

Layaknya sebuah derby yang selalu beratmosfir panas,dalam derby tersebut juga menyajikan pertandingan yang sarat emosi,bukan hanya antar pemain bahkan antar penonton pun sering terjadi pertikaian.Salah satu contoh yang terjadi di era milenium ini yaitu dalam laga yang di gelar pada tanggal 21 Maret 2004.

Dalam pertandingan trersebut laga terpakasa dihentikan pada menit ke-4 babak kedua setelah terjadi kerusuhan di tribun penonton.Tidak hanya didalam Stadion,kerusuhan tersebut meluas hingga keluar Stadion yang membuat aparat keamanan mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata yang membuat bentrokan antara suporter dan aparat tidak bisa dihindari.

Dalam bentrokan tersebut 13 orang di amankan dsn lebih dari 170 aparat mengalami luka-luka.Pertandingan tersebut akhirnya di gelar kembali pada tanggal 28 Maret 2004 yang

berakhir dengan skor imbang 1-1 untuk kedua tim.Dan pada pertandingan derby terakhir,AS Roma berhasil membungkam Lazio dengan skor telak 4-1.

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Sportronz — Sunday 20 November 2016 — 1 Comment — Liga Italia